Lumajang, 04 Februari 2023 — Dalam upaya terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan menjamin mutu di lingkungan STAI Miftahul Ulum Lumajang, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) memiliki peran yang sangat vital. Nara sumber M. Zainul Muchtar, Ketua LPM IAI Alqolam Malang, kami menggali lebih dalam mengenai langkah-langkah strategis yang diambil oleh lembaga tersebut untuk memperkuat sistem penjaminan mutu pendidikan di kampus yang berbasis Islam ini.
Komitmen LPM dalam Menjamin Kualitas Pendidikan
M. Zainul Muchtar, yang telah memimpin LPM IAI Alqolam Malang selama beberapa tahun terakhir, mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan dan pengembangan sistem penjaminan mutu adalah salah satu fokus utama kampus. Menurutnya, kualitas pendidikan yang unggul dapat tercapai dengan adanya sistem yang terstruktur, berbasis data, serta melibatkan seluruh pihak terkait.
“Di LPM, kami berusaha untuk memastikan bahwa setiap aspek pendidikan, dari kurikulum, pengajaran, hingga pelayanan kepada mahasiswa, dapat dijaga dan ditingkatkan kualitasnya secara berkelanjutan,” ujar M. Zainul Muchtar.Beberapa langkah konkret untuk memperkuat penjaminan mutu pendidikan. Salah satu yang paling menonjol adalah pengembangan sistem evaluasi berbasis partisipatif, di mana seluruh elemen kampus, mulai dari dosen, mahasiswa, hingga tenaga kependidikan, dapat memberikan umpan balik terhadap kualitas proses pembelajaran. “Pengumpulan umpan balik ini dilakukan secara berkala melalui survei kepuasan mahasiswa dan evaluasi kinerja dosen. Kami juga memanfaatkan platform digital untuk mempermudah proses pengumpulan data dan analisisnya,” jelas Zainul.
Salah satu kunci keberhasilan penjaminan mutu adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik dosen maupun tenaga pendidik lainnya. LPM IAI Alqolam Malang bekerja sama dengan berbagai lembaga pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pedagogik dan metodologi pembelajaran dosen, guna memastikan proses belajar mengajar lebih efektif dan inovatif.
“Kami juga mendorong dosen untuk aktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah, serta mengikuti seminar atau konferensi, guna memperbarui pengetahuan mereka tentang tren terbaru dalam bidang keilmuan dan pendidikan,” tambah Zainul.
Di era digital, pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting. M. Zainul Muchtar mengungkapkan bahwa telah mengintegrasikan teknologi dalam sistem penjaminan mutu, seperti penggunaan platform e-learning untuk mendukung pembelajaran daring, serta sistem informasi manajemen yang mempermudah pengelolaan data akademik.
“Kami juga sedang mengembangkan sistem monitoring yang lebih efisien untuk mengevaluasi proses pembelajaran secara real-time. Hal ini akan memudahkan kami dalam mengidentifikasi kekurangan dan segera melakukan perbaikan yang diperlukan,” ungkapnya.
Tak hanya melibatkan dosen dan tenaga kependidikan, juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam penjaminan mutu. Forum diskusi, pengumpulan masukan melalui survei, serta keterlibatan dalam kegiatan evaluasi diri memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan pendapat dan saran guna perbaikan kualitas pendidikan di kampus.
“Kami percaya bahwa mahasiswa sebagai pengguna utama layanan pendidikan memiliki perspektif yang sangat berharga dalam menilai kualitas pendidikan. Oleh karena itu, kami selalu melibatkan mereka dalam proses evaluasi dan perbaikan yang kami lakukan,” tambah M. Zainul Muchtar.
Salah satu visi besar adalah mendapatkan akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dengan mempersiapkan berbagai aspek penjaminan mutu secara menyeluruh, baik dari sisi kurikulum, kualitas dosen, sarana prasarana, hingga hasil pembelajaran, LPM yakin bahwa akan mampu meraih akreditasi unggul dalam waktu dekat.
“Akreditasi unggul bukan hanya sekadar pencapaian status, tetapi juga sebuah komitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan yang kami berikan kepada mahasiswa. Ini adalah proses yang berkelanjutan, dan kami akan terus berupaya untuk mencapainya,” tegas Zainul.
